Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Dalam perencanaan anggaran, manajemen menyusun rencana operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan jangka pendek dan jangka panjang, yang diproyeksikan dimasa yang akan datang. Salah satu proses Penyusunan Anggaran adalah Penyusunan RKA-KL atau RBA, yang sesuai dengan Permendagri 61 tahun 2007. Dasar penyusunan RBA adalah :

1. Berdasarkan basis kinerja dan perhitungan akuntansi biaya menurut jenis layanannya.
2. Berdasarkan kebutuhan dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diterima dari masyarakat, badan lain, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
3. Disusun berdasarkan basis akrual.Menganut pola anggaran fleksibel (flexibel budget) yang memberikan keleluasaan penggunaan belanja dalam RBA untuk bertambah atau berkurang secara proporsional

Dan RBA (Rencana Bisnis Anggaran)/ RKA-KL (Rencana Kerja dan Anggaran-Kementerian dan Lembaga) diperlukan untuk melaksanakan rencana kerja dimaksud. Pada bagian rencana kerja berisikan informasi mengenai visi, misi, tujuan, kebijakan, program, hasil yang diharapkan, kegiatan, serta output yang diharapkan. Didalam RBA harus memuat perencanaan bisnis dan penganggaran tahunan yang berisi program, kegiatan, target kinerja dan anggaran suatu BLU yang diantaranya berisi rencana strategis bisnis lima tahunan dengan mengacu kepada Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L).

Karena penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) harus dilakukan secara rutin tiap tahun maka pada tanggal 1 s/d 3 Juli 2015 Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro mengirimkan 5 sdm yang berkompeten untuk mengikuti pelatihan atau bimtek Penyusunan RBA (Rencana Bisnis Anggaran agar semakin memahami langkah-langkah penyusunan RBA.